Selasa, 24 Juni 2008

Bunda

Bunda ingin aku bercerita cinta kepadamu
Tentang rasa yang mengendap dalam asa
Tentang lara yang lahir dari ke tidak sempurnaan
Tapi aku malu...

Bunda sesungguhnya sering airmata jatuh menetesi kalbu
Dikala kusibukkan hari-hariku dengan bercanda
Namun kau tak pernah tahu

Betapa aku ingin selembar putih untuk cinta yang baru
Tanpa setitik luka, noda dan kenang tersisa
Agar dapat kuberikan rasa tuk ia
Dan berharap ia juga akan membalasnya
Selalu ku mencoba namun waktu menyiratkan sebaliknya

Bunda tidakkah dapat kau rasakan bimbangku
Hasrat kedewasaanku mengajak untuk segera pergi
Hasrat putihku mengajak untuk tetap menanti
Aku terpaku saat waktu terus berlalu

Bunda kuyakin kau berdoa yang terbaik untukku
Hingga aku dapat selalu tegar dan sabar
Hingga masih dapat kumiliki harapan-harapan
Meski kau juga tak pernah mengatakannya padaku

Tidak ada komentar: